PLTSa Untuk Negeri - Kisah Mahasiswa Teknik Perminyakan

Breaking

Minggu, 20 Agustus 2017

PLTSa Untuk Negeri




PLTSa Untuk Negeri

Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara yang merupakan negara padat penduduk, menurut Data World Bank[1] penduduk Indonesia saat ini mencapai di angka 261,1 Juta Jiwa, tak ayal hal tersebut membuat Indonesia menjadi Negara Ke-4 dengan Penduduk Terbanyak. Apakah kita pernah berpikir apa saja dampak dari padatnya penduduk Indonesia, menurut opini saya adalah Kelaparan, Kemiskinan, Kesejahteraan kurang merata, Kesenjangan Sosial dan Ekonomi, dan sebagainya. Namun ada dua kasus masalah yang sepertinya akan menjadi suatu masalah apabila kita tidak menuntaskan secara cepat dan tepat. Dua masalah tersebut adalah masalah lingkungan, dan ketersediaan energi? Mengapa hal tersebut dapat menjadi momok menakutkan bagi Negara Indonesia? Mari kita ulas mengenai masalah lingkungan, banyaknya penduduk Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia dengan mata pencaharian yang bervariasi maka sama dengan banyaknya konsumsi rumah tangga penduduk di negara ini, dan kemudia dengan banyaknya aktifitas konsumsi penduduk Indonesia maka akan menghasilkan sebuah sampah dari kegiatan konsumsi tersebut, sampahnya pun beragam dari sampah industri hingga sampah rumah tangga, baik sampah organik ataupun organik. Untuk sampah anorganik kita bisa saja melakukan daur ulang ataupun reuse namun bagaimana nasib sampah organik? Apakah kita dapat menggunakannya kembali? Apakah kita bisa mendaur ulangnya? Kedua hal tersebut mungkin saja dapat dilakukan namun tak bisa secara terus menerus. Kemudian masalah kedua adalah tingkat ketersediaan energi di Indonesia. Banyak penduduk sama dengan banyak kegiatan konsumsi energi. Konsumsi energi penduduk Indonesia pun bervariasi dari Energi listrik hingga energi bahan bakar fosil. Dan kita tahu bahwa kita tidak bisa selalu bergantung pada fossil fuels karena kita tidak tahu masih berapakah cadangan di Indonesia ini? Maka dari itu pemerintah melakukan kegiatan diversifikasi energi dan penggalakan kegiatan pengelolaan dan penggunaan energi baru terbarukan atau biasa disebut dengan renewable energy. Namun uniknya apabila kita dapat berpikir secara kritis dan kreatif kedua masalah ini hadir bukan hanya sebagai masalah namun kedua hal tersebut juga datang sebagai solusi dan sebagai sumber energi yang sangat sustainable. Mengapa bisa demikian? Mari kita bahas


Pembahasan

Kembali lagi ke topik bahasan di atas, dari dua masalah tersebut yaitu Sampah Penduduk dan Kurangnya ketersediaan energi di Indonesia dapat dipadu-padankan menjadi sebuah energi yang sangat baik secara input dan output, energi tersebut dinamakan energi sampah. Bagaimana caranya sebuah sampah bisa menjadi sumber energi bagi penduduk Indonesia? Sampah memanglah hanya sampah apabila tidak dikelola dengan baik, namun apabila sampah dikelola secara bijak dan dijadikan sumber energi melalu PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah) sampah akan lebih berguna. Menurut Wikipedia[2] dalam pengelolaan sampah di PLTSa ada beberapa tahapan yang harus dilalui agar sampah bisa digunakan:


  • Burning Process (Pembakaran) : PLTSa menggunakan proses konversi thermal dalam pengolahan sampahnya dan didalam proses pembakaran ada proses-proses yang lebih kompleks
  • Pemilihan dan Penyortiran Sampah : Tidak semua sampah dapat digunakan oleh PLTSa, terdapat beberapa kriteria tertentu. Proses dari step pemilihan dan penyortiran sampah yang pertama adalah Limbah sampah kota yang jumlahnya kurang lebih 500-700 ton ditempatkan di suatu lapang tertentu yang dianamakan TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian yang kedua adalah pemilihan sampah sesuai kriteria yang dibutuhkan oleh PLTSa. Yang ketiga adalah sampah disimpan didalam sebuah bunker yang dilengkapi dengan fitur RDF (Refused Derived Fuel) kegunaan dari RDF ini adalah membentuk sampah-sampah yang sudah dipilah menjadi sebuah padatan yang mana tujuannya agar memiliki nilai kalor yang tinggi. Dan proses yang terakhir adalah penyimpanan, sampah yang sudah dipadatkan disimpan kembali hingga kadar air tinggal 45% yang mana tujuannya adalah memaksimalkan pembakaran.
  • Pembakaran Sampah : Dalam step ini ada beberapa tahapan yang dilalui untuk membakar sampah tungku PLTSa. PLTSa sendiri saat melakukan pembakaran masih menggunakan bahan bakar fossil namun tak terlalu banyak. Pertama adalah pemanasan tungku pembakaran hingga suhunya mencapai 750°c - 900°c baru setelah itu sampah baru dimasukkan dan diolah di dalam tungku pembakaran hingga 7800 jam. Pada pembakaran sampah akan menghasilkan beberapa gas buang seperti CO, CO2, NOx, O2, SOx, dan pada proses ini juga sampah yang dibakar akan mengaami penurunan O2 yang mana artinya akan semakin baik dan efisien saat digunakan di PLTSa
  • Pemanasan BoilerPanas yang digunakan dalam boiler berasal dari proses pembakaran sampah, panas inilah yang akan memanaskan air di dalam boiler dan airnya akan menjadi Uap.
  • Penggerakan Turbin dan Generator : Uap yang berasal dari boiler disalurkan ke dalam turbin uap yang bertujuan untuk menggerakan turbin, karena turbin dihubungkan dengan generator sehingga saat turbin berputar generator juga akan berputar, sehingga saat generator berputar maka akan menghasilkan energi listrik. Energi hasil yang dapat diailirkan oleh PLTSa dengan jumlah sampah bersikar 500-700 ton akan menghasilkan listrik sebesar 7 Megawatt.

Penutup

Dari beberapa hal yang sudah dikemukakan kita dapat melihat potensi dari PLTSa ini di Indonesia. Potensi dari PLTSa ini sangat cemerlang dan dengan hal ini kita sudah membantu pemerintahan dalam melakukan penggalakan program “Diversifikasi Energi”. Bukan hanya mendukung program pemerintah namun kita secara tak langsung juga menyelamatkan keadaan lingkungan dengan mengolah sampah-sampah rumah tangga dan sampah idnustri yang mungkin saja dapat mengancam keadaan lingkungan apabila tidak ditangani secara tepat. Dalam hal ini kita melakukan proses reuse dan recycle. Menurut opini saya, PLTSa ini sangat efektif sekali apabila dapat diimplementasikan secara baik, dikelola secara baik, dan didukung pemerintah Indonesia sepenuhnya. Mengapa demikian? Karena kita tahu bahwa penduduk Indonesia yang banyak, dan dengan banyaknya penduduk maka sampah konsumsi pun akan berbanding lurus baik dari sampah industri hingga sampah rumah tangga, maka PLTSa ini sangat efektif sekali digunakan di Indonesia karena dapat memecahkan dua masalah secara langsung yaitu masalah sampah dan ketersediaan energi bagi penduduk.

Untuk kalian yang memiliki rasa keinginintahuan yang tinggi mengenai Sumber Energi dan Mineral di Indonesia. Kalian bisa cek post-post di https://www.esdm.go.id di web resmi kementrian ESDM kalian akan menemukan informasi menarik, tulisan ilmiah, dan berita terkini mengenai sumber energi dan mineral di Indonesia. Kuy cek esdm.go.id

Referensi

[1] World Bank : http://data.worldbank.org/
      Diakses pada 19 Agustus 2017 Pukul 22.10 WIB

[2] Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_sampah
      Diakses pada 20 Agustus 2017 Pukul 02.15 WIB

[3] Ilustrasi Cover : http://www.aktual.com/wp-content/uploads/2015/10/sampah-menumpuk-lamhot-aritonang-681x427.jpg
      Diakses pada 20 Agustus 2017 Pukul 09.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar