Apa itu Sel Surya?
Latar Belakang
Beberapa tahun yang lalu sampai sekarang pemerintah sedang
giat menggalakkan program diversifikasi energi, apa itu diversifikasi energi? Menurut
Kementerian ESDM[1] Diversifikasi energi adalah upaya untuk
penggantian dari suatu bahan bakar fosil atau sumber energi yang tidak dapat
diperbarui dengan sumber energi yang dapat diperbarui, peran pemerintah dan
elemen masyarakat sangat penting. Rencana pemerintah Indonesia dalam
penggalakan Diversifikasi Energi adalah penggantian bahan bakar fosil untuk
sektor pembangkit listrik, biasanya kita masih menggunakan bahan bakar diesel
untuk generator namun perlahan kita mulai menggantikannya dengan sumber-sumber
baru, seperti pembangkit listrik yang ditenagai aliran ombak laut atau sering
di sebut Wave Energy, kemudian
pembangkit listrik yang ditenagai aliran sungai, lalu pembangkit listrik yang
ditenagai uap dari panas bumi, pembangkit listrik yang ditenagai oleh angin dan
sebagainya. Namun selain sumber-sumber tersebut kita memiliki suatu sumber yang
dahsyat dan tentunya sumber ini gratis karena merupakan sebuah pemberian dari
sang Maha Pencipta, yaitu tenaga matahari. Kita tahu bahwa matahari merupakan
sumber yang tak akan habis-habis kecuali Tuhan yang menghendaki. Matahari
sendiri memiliki jarak yang terbilang cukup dekat, menurut Wikipedia [2] Jarak
Bumi ke Matahari sejauh 149.6 Juta Kilometer, sehingga panas yang dipancarkan
cukup hangat dan tenaganya cukup kuat untuk diproses menjadi sebuah listrik
yang diolah di Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Sel surya atau sering disebut Solar Cell merupakan contoh dari sumber energi baru dan
terbarukan, yang mana energi ini termasuk dalam upaya pemerintah dalam
diversifikasi energi, Menurut Detik Finance[3] di Indonesia sendiri
Energi Sel Surya atau Solar Cell sudah
diterapkan di daerah Kupang, NTT tepatnya di Desa Oelpuah, dan di Desa Oelpuah
ini merupakan Pembangkit Listrik Energi Surya terbesar di Indonesia, pembangkit
listrik tenaga surya ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 27 Desember
2015 sebagai bukti nyata dukungan pemerintah dalam penggalakan diversifikasi
energi di Indonesia. Daya yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga surya
di Desa Oelpuah ini mencapai 7,5 Megawatt. Menurut Kompas[4] walau
pembangkit listrik Oelpuah tak sebesar pembangkit listrik tenaga surya yang ada
di Amerika Serikat yaitu Topaz Solar Cell, California yang dayanya mencapai 550
Megawatt ataupun pembangkit listrik tenaga surya yang ada di Tamil Nadu, India
yang dayanya mencapai 648 Megawatt, namun dengan output 7,5 megawatt sudah
cukup untuk mengairi listrik di NTT. Lalu bagaimana kerja dan mekanisme dari
Energi Sel Surya atau yang sering disebut dengan Solar Cell ini?
Pembahasan
Kita tahu bahwa energi sel surya atau sering disebut dengan Solar Cell Energy sumber energi utamanya
adalah Sinar Matahari yang mana sumber ini tidak akan habis. Jadi kita sebagai
insan yang cerdas, dan kreatif kita harus memanfaatkan sebaik mungkin pemberian
dari Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberi sumber energi yang tak akan
habis. Bagamana cara pemanfaatan dari matahari? Sejatinya sinar matahari atau
pancaran matahari dapat kita jadikan beberapa energi dan ada beberapa
klasifikasinya :
- Heliochemical : Suatu proses mengolah sinar matahari menjadi suatu bentuk produk energi berbentuk bahan kimia contohnya seperti Biomassa
- Heliothermal : Suatu proses mengolah sinar matahari menjadi sumber panas
Untuk membuat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
kita tidak boleh sembarangan memilih panel suryanya, terdapat beberapa
klasifikasi panel surya menurut suhu yang dipancarkan
- Heliostats : Suatu panel surya yang dibangun dalam satu kompleks besar yang mana fungsi dari heliostat ini sebagai penangkap sinar matahari di PLTS dan kemudian sinar tersebut dialirkan energinya ke dalam generator untuk diolah. Heliostats sendiri sangat efektif digunakan apabila kita memiliki lahan yang luas serta suhu matahari yang cukup panas sehingga hasil dari pancarannya akan dapat diolah secara maksimal dan efisien. Ketahanan dari panel surya heliostat ini mencapai hingga 500o Celsius.
- Parabolic Concentrator : Cara kerja panel ini serupa dengan heliostat dengan penempatan di area kompleks besar dan fungsi dari Parabolic concentrator ini sama seperti heliostat namun yang membuat berbeda adalah di segi harga dan segi aplikasi. Dalam segi harga parabolic concetrator, cost productionya lebih murah ketimbang Heliostat sehingga sangat cocok apabila digunakan di negara berkembang yang ingin memulai pengembangan energi dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Dan dari segi aplikasi, Parabolic Concentrator dapat digunakan secara optimal di suhu 1500 Celcius – 300o Celcius karenanya panel surya ini lebih cocok di tempatkan di Negara yang memiliki suhu tidak terlalu ekstrem.
Untuk cara kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
sebenarnya cukup mudah dalam mekanismenya yaitu saat sinar matahari datang maka
otomatis akan tertangkap oleh panel surya dan panel surya akan saling
memantulkan ke panel surya yang lainnya dan seterusnya. Kemudian setelah panel
surya menangkap dan memantulkan cahaya ke panel surya lain, panel tersebut akan
mengalirkan hawa panas ke dalam generator di bawah panelnya yang mana di
generator ini akan diolah energi panasnya untuk diolah dan dijadikan sebuah
energi listrik. Dan kemudian hasil dari pengolahan generator akan dialirkan ke
tempat penyimpanan listrik sementara dan menunggu untuk diedarkan.
Penutup
Jadi kita sebagai insan manusia yang cerdas dan kreatif kita
harus bisa memanfaatkan secara baik dan bijak apa yang telah Tuhan Yang Maha
Esa berikan kepada kita baik dari Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.
Pada bahasan ini yang menjadi sorotan utama adalah sinar matahari, suatu energi
yang tidak akan ada habisnya, dan sebuah sumber energi gratis dan mudah
mendapatkannya. Kita bisa memanfaatkan ini dengan pembangunan PLTS sehingga
kita dapat mengolah apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Pengolahan
sinar matahari melalui PLTS ini cukup mudah dalam mekanismenya. Namun ada satu
catatan yang harus diperhatikan adalah bahwa PLTS merupakan Pembangkit Listrik
yang mungkin terbilang high cost,
diantara pembangkit lain karena komponen-komponen penyusun utamanya yang cukup
mahal dan butuh banyak, contohnya seperti panel suryanya sendiri harganya cukup
mahal dan untuk membuat sebuah PLTS memerlukan setidaknya minimal 150 Panel
agar dapat bekerja secara optimal dan efisien, dengan 150 panel tersebut
setidaknya kita dapat mengaliri satu desa secara sepenuhnya. Dan selain harga
yang mahal dan membutuhkan banyak, kita harus perhatikan dengan masalah
perawatan dan penjagaan karena sejatinya panel surya rawan kotor dan harus
berkala dibersihkan agar cahaya yang diserap maksimal, dan masalah keamanan,
panel surya ini sebenarnya mudah sekali dicuri karena instalasi yang mudah
sehingga pelepasan panel-pun juga mudah, sehingga kita harus mengetatkan
keamanan dalam penjagaan panel surya di PLTS. Cukup sekian bahasan mengenai Solar Cell Energy. Salam Energi!
Untuk kalian yang memiliki rasa keinginintahuan yang tinggi mengenai Sumber Energi dan Mineral di Indonesia. Kalian bisa cek post-post di https://www.esdm.go.id di web resmi kementrian ESDM kalian akan menemukan informasi menarik, tulisan ilmiah, dan berita terkini mengenai sumber energi dan mineral di Indonesia. Kuy cek esdm.go.id
Referensi
[1] Kementerian ESDM : http://www.tekmira.esdm.go.id/newtek2/index.php/component/content/article/7-berita-eksternal/6-konservasi-dan-diversifikasi-energi-kunci-ketahanan-energi.html
Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul 13.00 WIB
[2] Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Matahari
Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul 13.25 WIB
[3] Simorangkir, Eduardo. 2016. “Mengintip Pembangkit
Listrik Tenaga Surya Terbesar di RI”
https://finance.detik.com/energi/3351258/mengintip-pembangkit-listrik-tenaga-surya-terbesar-di-ri
Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul 14.38 WIB
[4] Pitoko, Ridwan Aji. 2016. “Ungguli Amerika, India Bakal Punya PLTS
Terbesar Se-Jagat Raya”
http://properti.kompas.com/read/2016/12/04/230000721/ungguli.amerika.india.bakal.punya.plts.terbesar.sejagat.raya
Diakses Pada : 19 Agustus 2017, Pukul 16.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar