Efisiensi Hydropower di Indonesia
Latar Belakang
Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang sangat kaya
akan sumber dayanya, baik sumber daya alami atau buatan. Indonesia sendiri pada
dasarnya adalah negara kepulauan yang mana jumlah pulau di Indonesia mencapai
kurang lebih 17500 dan hal ini diperkuat dengan penyataan Kepala Pushidrosal, Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro[1]
dalam artikel berita berjudul “Catat Ini Jumlah Pulau di Indonesia yang
sebenarnya” dalam artikel tersebut Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro mengatakan
bahwa terdapat 17.500 Pulau yang ada di Indonesia dan data ini berasal dari
Pushidrosal (Pusat Hidro-Oseanografi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut)
yang mana data tersebut ialah valid. Jadi dengan negara Indonesia yang
berbentuk kepulauan maka bisa disimpulkan bahwa jumlah perairan yang ada di
Indonesia akan lebih banyak apabila dibandingkan oleh daratan, dan memang benar
adanya luas daratan dibanding luas lautan sebesar sepertiga daratan dibanding
dengan duapertiga lautan, oleh sebab itu Indonesia memiliki gelar Negara
Maritim karena hamparan perairannya yang sangat luas tersebar di Indonesia. Nah
dengan kondisi geografi yang seperti ini tentunya ada suatu keuntungan
tersendiri yang didapatkan oleh Indonesia tergantung kita melihat dari
perspektif yang seperti apa, sebagai contoh apabila kita melihat keuntungan
banyaknya perairan yang ada di Indonesia dengan perspektif pariwisata, tentu
Indonesia akan menang telak dari beberapa negara Asean karena sejatinya
perairan Indonesia lebih kaya ketimbang negara-negara asean tersebut, kemudian
apabila kita berpandang dengan perspektif ekonomi yang mana Menurut Dr.
Achmad [2] dalam artikel yang berjudul “Laut Indonesia Punya Potensi
Besar Angkat Perekenomian Indonesia” dalam artikel tersebut dikatakan bahwa
perairan Indonesia sebenarnya sangat kaya akan sumber daya perairannya, jadi
apabila Indonesia dapat mengelola sumber perairan ini maka Indonesia akan
sangat untung karena prospek penghasilan dari sumber daya perairan ini mencapai
800 Miliar US Dollar, yang mana dana ini bisa dialokasikan ke sektor-sektor
yang “kurang” sehingga sektor tersebut bisa berjalan kembali secara optimal.
Setelah kita berbicara mengenai keuntungan akibat geografis Indonesia sehingga
perairan Indonesia memiliki sumber daya yang melimpah, di satu sisi selain kita
melihat dengan perspektif energi, sejatinya karena Indonesia merupakan negara
yang memiliki perairan yang luas, sehingga sangat cocok dimanfaatkan untuk
sebuah sumber energi baru dan terbarukan, yaitu hydropower
Pembahasan
Nah dalam pemaparan
diatas kita sudah mengerti mengenai bagaimana sih keadaan geografis Indonesia
saat ini dan kita dapat melihat berbagai peluang dan berbagai manfaat yang
didapatkan dengan kondisi geografis Indonesia. Di atas dipaparkan bahwa jumlah
perairan di Indonesia lebih banyak ketimbang daratannya sehingga hal ini sangat
berpotensi baik untuk dijadikan sumber energi berbasis aliran arus air yang
sering disebut dengan hydropower plant. Tempo hari kita telah mengertahui apa
saja komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah hydropower plant, dan apa
saja tipe-tipe dari hydropower plant yang bergantung pada kompleksitas suatu
komponen penyusunnya, aliran debit air, hingga output energi yang dihasilkan.
Menurut HEESI (Handbook of Energy and Economic Stastic
Indonesia) 2016[3] Energi
Indonesia masih di dominasi oleh sektor Fossils
Energy dengan persentase sebagai
berikut (berdasar pada statistik riset tahun 2015), Minyak
Bumi dengan persentase sebesar 31.49% , Gas Alam dengan persentase sebesar
19.04%, dan Batu Bara dengan persentase sebesar 24.82% dengan total semua
adalah 75.35%. Memang tak bisa dipungkiri bahwa Indonesia memang
penghasil terbesar dari tiga sumber energi tersebut, namun perlahan Indonesia
juga melakukan eksploitasi terhadap renewable
energy berikut adalah persentase dari produksi dan penggunaan renewable energy, Biomassa dengan
persentase sebesar 21.05%, kemudian Hydropower dengan persentase sebesar 2.36%,
lalu ada Geothermal dengan persentase sebesar 1.11% , kemudian yang terakhir
ada Biofuel dengan persentase sebesar 0.13% Dalam data yang dipaparkan di HEESI
terdapat persentase penggunaan hydropower di Indonesia hanya 2.36% saja dalam
total sumber energi yang ada di Indonesia, mengapa demikian bisa terjadi?
Karena sejatinya pembuatan sebuah hydropower plant untuk skala besar
membutuhkan investasi yang cukup besar karena kita harus membangun dam terlebih
dahulu lalu melakukan rekayasa permodelan aliran air yang presisi agar hasil
yang diharapkan agar optimal, sehingga cost
production dari pembangunan hydropower plant cukup mahal. Namun jangan
khawatir karena pemerintah sekarang telah mengupayakan tentang adanya
pembangunan hydropower di Indonesia dengan skala besar. Menurut Ferial[4]
dalam artikel berjudul “10 Tahun Mendatang, 6300 Mw PLTA Akan Dibangun” dalam
artikel tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pemerintah sangat peduli akan
potensi sumber energi yang ada di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga air atau
hydropower plant ini sebenarnya sudah sangat banyak penerapannya di Indonesia,
dengan bukti adanya beberapa Hydropower Plant yang cukup banyak dan tersebar di
seluruh Indonesia Menurut Idris, Muhammad[5] dalam artikel berjudul
“Melihat Lebih Dekat PLTA Terbesar di Indonesia yang dibangun di Perut Bumi” di
dalam artikel tersebut dikatakan bahwa Indonesia memiliki PLTA yang cukup besar
potensinya, sekaligus PLTA yang unik dan PLTA tersebut menjadi PLTA terbesar di
Indonesia yang berlokasi di Desa Cadas, Kecamatan Tegal Waru, Kab. Purwakarta.
PLTA tersebut memiliki output energi sebesar 1008 megawatt, dan PLTA ini
dikatakan unik karena lokasinya yang berada di kedalam 200 meter dalam bumi,
dan apabila ingin masuk ke dalam PLTA tersebut harus melalui sebuah lorong
panjang. PLTA ini dibuat untuk menjadi energi cadangan apabila PLTU dan PLTG
mengalami pemberhentian operasi sementara untuk perbaikan. Namun di satu sisi
ada hal yang kurang mengenakkan yaitu Indonesia yang notabene adalah negara
kepulauan yang memiliki periaran yang memadai namun PLTA kita kalah dengan
China. Menurut Aprillia Ika[6] dalam artikel berjudul “72 Tahun
Merdeka, Mengapa Pembangunan PLTA di Indonesia Masih Minim?” dalam artikel
tersebut dikatakan bahwa selama 72 tahun ini sejak Indonesia merdeka,
pengembangan PLTA masih sangat minim, mengapa dikatakan minim karena hasil
output dari pembangkit listrik tenaga air di Indonesia tidak sesuai ekspektasi,
ekspektasi output energi yang dihasilkan dengan berdasar pada jumlah perairan
dan sumber daya manusia, seharusnya Indonesia mampu menghasilkan 72 Gigawatt
namun nyatanya yang dihasilkan Indonesia sampa saat ini hanya mencapai 4.2
Gigawatt, angka tersebut memang sangat terpaut jauh, jadi inilah sebuah “PR”
bagi para petinggi negara dan pengelola negara di sektor energi untuk
memaksimalkan potensi dari sumber daya air ini. Dan hal yang lebih menyedihkan
adalah PLTA di Indonesia masih kalah saing dengan PLTA yang ada di China. Lalu
apa saja faktor yang menyebabkan kurang pesatnya perkembangan PLTA di Indonesia
yang pertama adalah masalah finansial, kemudian yang kedua adalah faktor alam.
Penutup
Jadi, setelah kita mengetahui profil geografi Indonesia secara
umum, kita bisa mengetahui sumber energi apa yang cocok untuk dikembangkan
secara menyeluruh dan masif, dan jawabannya adalah Hydropower, Hydropower
merupakan suatu renewable energy yang sumbernya sangat banyak di Indonesia,
karena kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang duapertiganya
adalah lautan atau perairan sehingga sangat cocok sekali energi ini apabila
diimplementasikan secara maksimal, dan hal ini diperkuat dengan data dari HEESI
2016 bahwa penggunaan renewable energy pada tahun 2015 untuk hydropower
mencapai sebesar 2,36%. Kemudian pada masalah efisiensi dari hydropower,
hydropower sangat efisien sekali apabila dikembangkan dan diimplementasi kepada
daerah-daerah yang memiliki perairan yang berpotensi sebagai sumber energi dari
Hydropower Plant. Dan menurut opini saya adalah untuk permasalahan listrik yang
belom masuk ke desa-desa 3T maka program Mini Hydro Powerplant sangat cocok
digunakan karena pengoperasian yang tak sulit, dan biaya investasi murah, dan
listriknya cukup untuk menerangi Desa 3T tersebut sehingga Pemerintah bisa
fokus kepada hal lainnya karen program dari Mini Hydro Power Plant ini sudah
memecahkan masalah penduduk Indonesia mengenai kelistrikan di desa 3T. Jadi intinya
adalah hydropower ini akan sangat efisien apabila dikelola dengan benar dan
tepat sehingga Indonesia bisa sejahtera dalam sektor energi
Untuk kalian yang memiliki rasa
keinginintahuan yang tinggi mengenai Sumber Energi dan Mineral di Indonesia.
Kalian bisa cek post-post di https://www.esdm.go.id di web resmi kementerian
ESDM kalian akan menemukan informasi menarik, tulisan ilmiah, dan berita
terkini mengenai sumber energi dan mineral di Indonesia. Kuy cek esdm.go.id
Referensi
[1] Laksamana
Muda TNI Harjo Susmoro. 2017. “Catat, Ini Jumlah Pulau di Indonesia yang
sebenarnya : http://www.viva.co.id/berita/nasional/927968-catat-ini-jumlah-pulau-di-indonesia-yang-sebenarnya
Diakses Pada 27
Agustus 2017, Pukul 23.45 WIB
[2] Dr. Achmad.
2015. “Laut Indonesia Punya Potensi Besar
Angkat Perekenomian Indonesia” : http://www.umy.ac.id/laut-indonesia-punya-potensi-besar-angkat-perekonomian-indonesia.html
Diakses Pada, 28 Agutus 2017 Pukul
15.00 WIB
[3] HEESI (Handbook
Of Energy and Economic Statistic Of Indonesia). Jakarta. 2016. “Handbook Of
Energi and Economic Statistic Of Indonesia”. ISSN 2528-3464. Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
[4]
Ferial. 2014. “10 Tahun Mendatang, 6300 Mw PLTA Akan Dibangun” : http://ebtke.esdm.go.id/post/2014/11/27/727/sepuluh.tahun.mendatang.6.300.mw.plta.akan.dikembangkan
Diakses Pada, 28 Agustus 2017, Pukul 20.45 WIB
[5] Idris, Muhammad. 2015. “Melihat Lebih Dekat PLTA Terbesar di
Indonesia yang dibangun di Perut Bumi” https://finance.detik.com/energi/3044074/melihat-lebih-dekat-plta-terbesar-di-indonesia-yang-dibangun-di-perut-bumi
Diakses Pada 28 Agustus 2017, Pukul 23.00 WIB
[6] Aprillia Ika. 2017. “72 Tahun Merdeka, Mengapa Pembangunan
PLTA di Indonesia Masih Minim?” :http://ekonomi.kompas.com/read/2017/06/03/192637226/72.tahun.merdeka.mengapa.pembangunan.plta.di.indonesia.masih.minim
Diakses Pada 29 Agustus 2017, Pukul 00.10 WIB
[7] Ilustrasi Cover : http://crossriverwatch.com/wp-content/uploads/2015/07/hydro-power-plant.jpg
Diakses Pada 29 Agustus 2017, Pukul 05.12 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar